Museum Kailasa adalah nama sebuah tempat atau bangunan untuk menyimpan benda-benda purbakala yang berasa dari berbagai situs sejarah di Dataran Tinggi Dieng. Museum Kailasa terletak di sebelah barat berseberangan dengan candi Dieng yakni Candi Gatotkaca di jalan melingkar menuju Candi Bima dan Kawah Sikidang.
Di dalam Museum Kailasa tersimpan benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan Dieng masa lalu yakni kurang lebih 100 temuan seperti arca, relief, prasasti serta komponen bangunan-bangunan candi yang pada umumnya berasal dari bebatuan Andesit.
Benda-benda kuno tersebut masih terjaga kesliannya sehinga sangat cocok sebagai wisata edukasi ketika Anda berekreasi ke Dataran Tinggi Dieng ataupun menjadi kajian menarik bagi para peneliti purbakala.
Bangunan Museum
Museum Kaliasa memiliki beberapa bangunan yang didirikan di perbukitan sekitar Plateau Dieng yakni tepatnya di kaki Bukit Pangonan, sehingga pemandangan alam lembah Dieng terlihat teramat spektakuler apalagi ketika sang fajar mulai tiba saat kabut tipis berarak-arak datang terlihat dari atas bangunan Museum Kailasa yang telah di bangun seperti taman-taman mini dengan aneka tumbuhan dan dilengkapi beberapa tempat duduk beratap.
Ada dua gedung yang digunakan untuk memamerkan kejayaan masa lampau yang terukir kedalam benda-benda sejarah berharga. Di bangunan pertama, Anda akan disuguhi berbagai macam bentuk arca dengan bebatuan asli seperti arca Hindu antara lain Civa, Durga, Agastya, Ganesha serta Nandi (kendaraan Dewa Civa yang digambarkan sebagai manusia berkepala lembu).
Ada juga beberapa arca singa dengan berbagai ukuran dan biasanya arca ini ditempatkan di pintu masuk candi, ornamen Kala sebagai penjaga pintu candi, Yoni, Lingga, Ratna (ujung candi berbentuk seperti teratai terbalik) dan lain sebagainya.
Melewati beberapa titik tangga, sampailah Anda di bangunan kedua atau bangunan utama Museum Kailasa yang terletak berhadap-hadapan dengan bangunan pertama. Kali ini Anda akan dibawa masuk kedalam kehidupan orang-orang Dieng masa lampau, geografis Dieng, seni budaya serta arsitektur bangunan candi. Museum Kailasa memiliki interior melingkar yang dipenuhi berbagai ilmu pengetahuan dan dipamerkan di papan-papan kaca.
Bebatuan di Dieng
Para pengunjung akan dikenalkan dengan geografis Dieng, contoh bebatuan yang ada di Dieng seperti batu belerang/sulfur, batu andesit (untuk bangunan candi), alam dan margasatwa, berbagai perlengkapan memasak dan pertanian, kesenian, prasasti dengan tulisan skripsi pada batu yang belum dapat diterjemahkan apa arti dan maknanya , komponen-komponen candi serta arca.
Bioskop Mini
Museum Kailasa dilengkapi juga dengan bioskop mini untuk menyajikan tayangan tentang geografis Dieng serta sejarah bangunan candi-candi Hindu kuno. Film dokumenter ini diputar setiap saat ketika ada pengunjung datang dan berdurasi kurang lebih 10 menit.
Tayangan tersebut akan memberikan pengalaman berharga dan seolah-olah membawa Anda masuk ke dalam kehidupan masa lampau yang penuh dengan sejarah yang saat ini masih terukir ke dalam aneka bangunan-bangunan purbakala di Dataran Tinggi Dieng.
Letak Museum Kailasa
Secara geografis Museum Kailasa berada di Karangsari, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur yang masuk kedalam Kabupaten Banjarnegara. Untuk menjangkau Museum Kailasa Anda dapat melewati jalanan setapak dari arah Komplek Candi Arjuna sejauh 450 meter atau dengan cara berkendara menyusuri jalan raya Dieng berbelok kearah arah kiri pada Gangsiran Aswatama.